Facts About Rumahbola situs Revealed

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Tarian ini dilakukan dengan mengelilingi lesung sambil memegang alu/antan. Setelah beberapa gerakan tarian maka dimulailah acara “Mappadendang” yaitu dengan memukulkan ujung alu pada pinggiran lesung secara bergiliran dengan irama tertentu, bergembira, dan bersemangat. Tarian ini dimainkan oleh 4 pria dengan six wanita yang memakai pakaian adat, Passapu (untuk pria) dan Baju Bodo (untuk wanita). Adapun musik pengiringnya dimainkan dengan alu dan lesung berisi padi yang ditumbuk. Tempat tujuan objek wisata seni ini di Lingkungan Kassi Kebo Kecamatan Maros Baru.

Bannang-Bannang: Merupakan kue yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan gula merah dan air, kemudian dicetak menggunakan mangkuk dan digoreng. Kue ini hanya dibuat pada saat ada pesta perkawinan untuk menjamu para tamu.

Lontang rilaleng atau ruang belakang, merupakan merupakan tempat tidur anak gadis atau orang tua usia lanjut, dapur juga di tempatkan pada ruangan ini yang dinamakan dapureng atau jonghe. ·

Jase Tutu' (Jas Tutup)/Waju Bella Dada berupa jas berlengan panjang dengan leher tanpa kerah dan dihiasi dengan kancing yang dibuat dari emas atau perak, yang mana dipasangkan pada leher baju tersebut.

Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 – 1477), sejalan dengan perkembangan, maka pada tahun 1940-an, pola permainan raga ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Olahraga ini kemudian berkembang di kawasan Asia, tercatat sampai di Filipina yang dikenal dengan nama Sipa, di Burma dengan nama Chinlone, di Laos dengan nama Kator, dan di Thailand dengan nama Takraw. Di Kabupaten Maros, dalam berbagai seremonial atau pesta rakyat, permainan pa'raga masih digelar sebagai pendukung acara. Para pemain pa'raga biasanya adalah para pemuda yang terampil dan terlatih baik. Mereka mengenakan pakaian adat yang terdiri dari passapu (penutup kepala khas Suku Makassar berbentuk segi tiga), baju tutup (jas tradisional), dan lipa sabbe (sarung khas Makassar yang terbuat dari kain sutera), para pemuda ini beratraksi. Hingga kini, kentalnya corak islami masih melekat pada atraksi pa'raga, setiap kali melakukan atraksi ma'raga, para pemainnya kerap melafalkan Lailahaillalah dengan nada yang teratur. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga konsentrasi permainan yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Kini gerakan ma'raga mampu dilakukan dengan formasi tingkat tiga, dimana gerakan membentuk tingkatan manusia sambil terus memainkan bola raga hingga pemain yang berada paling atas telah berdiri di posisinya. Gerakan inilah yang sekarang pada setiap penampilannya membuat penonton cemas bercampur kagum menyaksikan kepiawaian para pa'raga memadukan seni, kemampuan fisik, dan nuansa religius.

Diikuti Spanyol yang juga dua kali menang untuk melaju ke babak gugur. Portugal menyusul ke babak 16 besar berkat dua kemenangan beruntun dalam dua laga awal fase grup.

Tanaman membantu mengurangi kebisingan latar dan memberikan suasana yang lebih segar dan alami, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan fokus dan daya ingat.

Beberapa jenis tanaman hias, seperti lavender dan melati, diketahui memiliki efek menenangkan yang dapat meningkatkan kualitas tidur.

Kulapisi': Sejenis kue lapis dengan warna putih, kue ini merupakan Rumahbola kue wajib bagi masyarakat Bugis-Makassar pada acara-acara adat

Doa ini tidak hanya memberi ketenangan hati, tetapi juga mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah dan keputusan yang kita ambil.

Ketika sampai waktu yang telah ditentukan, jika si berutang ternyata tidak menepati janjinya, itu artinya dia telah mempermalukan dirinya sendiri.

Sesuai dengan namanya “bodo” yang berarti pendek, baju ini memang berlengan pendek. Dahulu Baju Bodo dipakai tanpa baju dalaman sehingga memperlihatkan payudara dan lekuk-lekuk dada pemakainya, dan dipadukan dengan sehelai sarung yang menutupi bagian pinggang ke bawah badan. Namun seiring dengan masuknya pengaruh Islam di daerah ini, baju yang tadinya memperlihatkan aurat pun mengalami perubahan. Busana transparan ini kemudian dipasangkan dengan baju dalaman berwarna sama, namun lebih terang. Sedangkan busana bagian bawahnya berupa sarung sutera berwarna senada. Menurut adat Bugis, setiap warna pakaian yang dikenakan oleh wanita Bugis menunjukkan usia atau martabat pemakainya. Busana ini sering digunakan untuk upacara-upacara seperti upacara pernikahan. Tapi sekarang, baju bodo mulai direvitalisasi melalui acara lain seperti kompetisi tari atau menyambut tamu. Secara lebih luas, baju bodo telah menjadi pakaian adat resmi yang digunakan sebagai ciri khas Provinsi Sulawesi Selatan terutama bagi para wanitanya. Baju Bodo dianggap sebagai pakaian adat Sulawesi Selatan paling pertama dikenal oleh masyarakatnya. Dalam kitab Patuntung, kitab suci ajaran Animisme dan Dinamisme nenek moyang Suku Makassar, baju ini bahkan disebutkan dengan jelas, mulai dari bentuk, jenis hingga cara pemakaiannya. Ilmu tekstil yang telah dikenal sejak zaman batu muda oleh nenek moyang Suku Makassar membuat baju bodo begitu nyaman dikenakan. Baju ini sengaja dibuat dari bahan kain muslin. Kain ini adalah kain hasil pintalan kapas yang dijalin bersama benang katun. Rongga dan kerapatan benang yang cukup renggang, menjadikan kain ini sejuk dikenakan sehingga cocok dipakai di iklim tropis Sulawesi Selatan.

Ana Baccing: Alat musik ini terbuat dari logam, dimainkan dengan cara dipukulkan satu sama lain. Bentuknya seperti dayung, dan selalu dimainkan pada saat karnaval atau upacara adat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *